Friday, July 12, 2013

Tafsir Ringkas QS.At-Taubah : 23-24

Aku ingin berbagi motivasi.....QS.At - Taubah : 23-24 ini bagiku sangat menguatkan ketika aku lemah dan lelah dalam dakwah, semoga bermanfaat juga untuk teman - teman semua...



Terjemah Surat At Taubah Ayat 23-24

23.[24] Wahai orang-orang beriman![25] Janganlah kamu jadikan bapak-bapakmu dan saudara-saudaramu sebagai wali[26], jika mereka lebih menyukai kekafiran daripada keimanan. Barang siapa di antara kamu yang menjadikan mereka sebagai wali, maka mereka itulah orang-orang yang zalim[27]
24. Katakanlah, "Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya[28], maka tunggulah[29] sampai Allah memberikan keputusan-Nya[30].” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik[31]

Tafsir Ringkas Surat At Taubah Ayat 23-24
[24] Ada yang berpendapat, bahwa ayat ini turun berkenaan orang-orang tidak berhijrah karena mengutamakan keluarga dan harta perdagangan. 
[25] Yakni kerjakanlah konsekwensi dari keimanan, yaitu dengan memberikan wala’ kepada orang yang mengerjakan keimanan itu dan memberikan baraa’ (sikap lepas diri) terhadap mereka yang tidak mengerjakannya. 
[26] Meskipun mereka orang yang dekat denganmu. 
[27] Karena mereka berani bermaksiat kepada Allah dan menjadikan musuh-musuh-Nya sebagai wali atau orang yang dicintai dan dibela, padahal yang demikian akan membuatnya menaati mereka meninggalkan ketaatan kepada Allah dan membuatnya lebih mencintai mereka daripada cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Pada ayat selanjutnya dipertegas lagi, bahwa cinta kepada Allah dan Rasul-Nya harus didahulukan di atas cinta kepada segala sesuatu serta menjadikan semuanya mengikuti cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. 
[28] Sehingga kamu tidak berhijrah dan berjihad karena sebab itu. 
[29] Yakni tunggulah hukuman yang akan menimpamu. 
[30] Yang tidak dapat ditolak lagi. 
[31] Yaitu mereka yang keluar dari ketaatan kepada Allah lagi mengutamakan semua yang disebutkan daripada kecintaan kepada Allah, Rasul-Nya dan berjihad di jalan-Nya. Contoh mengutamakan selain Allah dan Rasul-Nya adalah ketika dihadapkan kepadanya dua perkara; perkara yang pertama dicintai Alah dan Rasul-Nya sedangkan hawa nafsunya tidak ingin kepadanya, adapun yang kedua diiinginkan oleh hawa nafsunya, maka jika ia mengutamakan yang kedua, maka berarti ia mengutamakan selain Allah dan Rasul-Nya.

[24] Ada yang berpendapat, bahwa ayat ini turun berkenaan orang-orang tidak berhijrah karena mengutamakan keluarga dan harta perdagangan.
[25] Yakni kerjakanlah konsekwensi dari keimanan, yaitu dengan memberikan wala’ kepada orang yang mengerjakan keimanan itu dan memberikan baraa’ (sikap lepas diri) terhadap mereka yang tidak mengerjakannya.
[26] Meskipun mereka orang yang dekat denganmu.
[27] Karena mereka berani bermaksiat kepada Allah dan menjadikan musuh-musuh-Nya sebagai wali atau orang yang dicintai dan dibela, padahal yang demikian akan membuatnya menaati mereka meninggalkan ketaatan kepada Allah dan membuatnya lebih mencintai mereka daripada cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Pada ayat selanjutnya dipertegas lagi, bahwa cinta kepada Allah dan Rasul-Nya harus didahulukan di atas cinta kepada segala sesuatu serta menjadikan semuanya mengikuti cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.
[28] Sehingga kamu tidak berhijrah dan berjihad karena sebab itu.
[29] Yakni tunggulah hukuman yang akan menimpamu.
[30] Yang tidak dapat ditolak lagi.
[31] Yaitu mereka yang keluar dari ketaatan kepada Allah lagi mengutamakan semua yang disebutkan daripada kecintaan kepada Allah, Rasul-Nya dan berjihad di jalan-Nya. Contoh mengutamakan selain Allah dan Rasul-Nya adalah ketika dihadapkan kepadanya dua perkara; perkara yang pertama dicintai Alah dan Rasul-Nya sedangkan hawa nafsunya tidak ingin kepadanya, adapun yang kedua diiinginkan oleh hawa nafsunya, maka jika ia mengutamakan yang kedua, maka berarti ia mengutamakan selain Allah dan Rasul-Nya.
- See more at: http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-at-taubah-ayat-13-24.html#sthash.tRQjzg0c.dpuf
[24] Ada yang berpendapat, bahwa ayat ini turun berkenaan orang-orang tidak berhijrah karena mengutamakan keluarga dan harta perdagangan.
[25] Yakni kerjakanlah konsekwensi dari keimanan, yaitu dengan memberikan wala’ kepada orang yang mengerjakan keimanan itu dan memberikan baraa’ (sikap lepas diri) terhadap mereka yang tidak mengerjakannya.
[26] Meskipun mereka orang yang dekat denganmu.
[27] Karena mereka berani bermaksiat kepada Allah dan menjadikan musuh-musuh-Nya sebagai wali atau orang yang dicintai dan dibela, padahal yang demikian akan membuatnya menaati mereka meninggalkan ketaatan kepada Allah dan membuatnya lebih mencintai mereka daripada cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Pada ayat selanjutnya dipertegas lagi, bahwa cinta kepada Allah dan Rasul-Nya harus didahulukan di atas cinta kepada segala sesuatu serta menjadikan semuanya mengikuti cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.
[28] Sehingga kamu tidak berhijrah dan berjihad karena sebab itu.
[29] Yakni tunggulah hukuman yang akan menimpamu.
[30] Yang tidak dapat ditolak lagi.
[31] Yaitu mereka yang keluar dari ketaatan kepada Allah lagi mengutamakan semua yang disebutkan daripada kecintaan kepada Allah, Rasul-Nya dan berjihad di jalan-Nya. Contoh mengutamakan selain Allah dan Rasul-Nya adalah ketika dihadapkan kepadanya dua perkara; perkara yang pertama dicintai Alah dan Rasul-Nya sedangkan hawa nafsunya tidak ingin kepadanya, adapun yang kedua diiinginkan oleh hawa nafsunya, maka jika ia mengutamakan yang kedua, maka berarti ia mengutamakan selain Allah dan Rasul-Nya.
- See more at: http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-at-taubah-ayat-13-24.html#sthash.tRQjzg0c.dpuf
[24] Ada yang berpendapat, bahwa ayat ini turun berkenaan orang-orang tidak berhijrah karena mengutamakan keluarga dan harta perdagangan.
[25] Yakni kerjakanlah konsekwensi dari keimanan, yaitu dengan memberikan wala’ kepada orang yang mengerjakan keimanan itu dan memberikan baraa’ (sikap lepas diri) terhadap mereka yang tidak mengerjakannya.
[26] Meskipun mereka orang yang dekat denganmu.
[27] Karena mereka berani bermaksiat kepada Allah dan menjadikan musuh-musuh-Nya sebagai wali atau orang yang dicintai dan dibela, padahal yang demikian akan membuatnya menaati mereka meninggalkan ketaatan kepada Allah dan membuatnya lebih mencintai mereka daripada cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Pada ayat selanjutnya dipertegas lagi, bahwa cinta kepada Allah dan Rasul-Nya harus didahulukan di atas cinta kepada segala sesuatu serta menjadikan semuanya mengikuti cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.
[28] Sehingga kamu tidak berhijrah dan berjihad karena sebab itu.
[29] Yakni tunggulah hukuman yang akan menimpamu.
[30] Yang tidak dapat ditolak lagi.
[31] Yaitu mereka yang keluar dari ketaatan kepada Allah lagi mengutamakan semua yang disebutkan daripada kecintaan kepada Allah, Rasul-Nya dan berjihad di jalan-Nya. Contoh mengutamakan selain Allah dan Rasul-Nya adalah ketika dihadapkan kepadanya dua perkara; perkara yang pertama dicintai Alah dan Rasul-Nya sedangkan hawa nafsunya tidak ingin kepadanya, adapun yang kedua diiinginkan oleh hawa nafsunya, maka jika ia mengutamakan yang kedua, maka berarti ia mengutamakan selain Allah dan Rasul-Nya.
- See more at: http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-at-taubah-ayat-13-24.html#sthash.tRQjzg0c.dpuf
Sumber: http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-at-taubah-ayat-13-24.html

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...