Tuesday, September 9, 2014

Sepenggal Kenangan - In Memoriam Roni Pardomuan Siregar



dapat dari http://tyaatha.wordpress.com/2012/01/25/
"Innalillahi...selamat jalan anakku roni pardomuan..
Maafkan ibu nak..
Seminggu yg lalu engkau minta ktemu dg ibu dan sudah didpn rumah ibu ..tp krn ibu mau pergi roni tdk jd masuk..Allohu Akbar..ternyata itu pertemuan terakhir dgnmu..maafkan ibu tdk bisa ngasi nasehat terakhir seperti permintaanmu..
Semoga Allah ampuni dosa2 mu nak..dan ditemptkan di syurgaNya..ibu kehilanganmu nak..."
(Status FB Bu Arya, 6 September 2014)

Tercatat 3 tahun aku menghabiskan waktu di Nurul Ilmi, menimba ilmu, menempa diri, mengumpulkan pengalaman, bukan sendiri, beramai – ramai bersama teman – teman seperjuangan
Suka duka, lelah bahagia, satu atap, satu lingkungan, menjadikan kami begitu dekat layaknya keluarga, tak ada jaim – jaim-an di Nurul Ilmi, semua tahu siapa kamu, bagaimana tidak, sebab kebersamaan ini di rajut bersama jam dan hari hingga berbilang tahun…

Sewaktu masih di Nurul ‘Ilmi aku tidak mengingat kita pernah saling sapa apalagi berbicara…dan bagi ku juga itu tidak penting, karena memang tidak ada keperluan…aku hanya mengenalmu dari suaramu yang indah, ketika bernansyid, ketika menjadi imam sholat, ketika azan, hanya itu..dan aku bangga di almamater ku ada orang yang berbakat seperti mu, aku percaya suatu hari nanti kau akan mengharumkan nama almamater kita dengan bakatmu

Obrolan justru dimulai setelah kita sama – sama kuliah, itu pun sebuah obrolan singkat, padat, tapi justru dari sana aku mengenal sosok mu yang selalu banyak dibanggakan teman – teman mu juga kakak dan adik kelas yang lebih mengenal mu, dirimu memang seseorang yang penuh sopan santun…benar – benar seorang adik yang baik budi…

Kau menyapaku setelah membaca puisi yang ku posting di fb, kau tanyakan apakah boleh membuatnya menjadi sebuah lagu, tentu saja boleh Ron, tentu saja boleh…pasti lagu itu sangat indah bila kau nyanyikan, kau berjanji akan memberikan rekamannya jika sudah selesai di aransemen…aku berdo’a dalam hati, semoga kesenian Islam di Indonesia semakin maju dengan adanya dirimu, kreatifitasmu tak pernah ku ragukan… walau jujur aku kaget ketika kau memutuskan pulang kampung setelah menyelesaikan S1 mu, sebab terpikir oleh ku, dirimu akan memulai segalanya dari Kota Bandung, memulai karir, memulai bernasyid (sebagai profesi), mengingat begitu banyak kelompok – kelompok nasyid kreatif dan sukses dari Bandung, dan kau pernah bercerita akan memanfaatkan hal itu…

Obrolan kita pernah terputus lama setelah aku menghapus akun fb-ku  yang lama, lalu muncul dengan nama baru dan tak ku sangka kau masih saja mengenaliku, kau menanyakan apa sebab aku mengganti akun, alasan ku karena ada saja orang yang iseng menggangggu, , lalu kau menanggapi dengan sangat santun, dengan nasehat yang bijak tanpa ku merasa digurui..

Ron…kita tak pernah bertemu berbilang hampir 9 tahun lamanya setelah aku lulus dari Nurul ‘Ilmi, namun ikatan persaudaraan di antara kita, diantara kita semua…ALKAMIL…selalu terpaut erat, kepergian mu menjadi berita yang sangat mengejutkan, tak ada yang percaya, semua sibuk mengklarifikasi, begitu pun aku, yang mengetahui berita itu dari status FB guru kita Ibu Ariyani, aku berharap itu Roni Pardomuan yang lain, bukan dirimu…tapi harapan ku pupus..air mata jatuh tak terbendung…aku kehilangan salah satu sahabat terbaik, adik terbaik, kami kehilangan mu…

Kau mendahului kami dengan meninggalkan duka yang amat dalam dek, kebaikan dan kesantunan mu di kenang banyak sahabat dan guru, semoga Allah menempatkan mu di tempat terbaik Adinda…Ya Allah terimalah do’a kami yang menjadi saksi akan kebaikan dirinya…semoga Allah berkenan mengumpulkan kita Jannah-NYa kelak…Aamiin…

1 comment:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...