Ay…
Berbilang 6 tahun kita berteman,
belum sekalipun ku tuliskan sesuatu tentang mu..
Entah kenapa di tengah siang tadi
aku teringat akan dirimu, rinduku membuncah dan aku ingin menuliskannya
Ay…
Aku rindu padamu, semua paket mu,
ceritamu tentang mamak, bapak, kakak dan adik mu, aku rindu.
Setelah ku telusuri rekam jejak
kebersamaan kita, kenangan – kenangan kita begitu sederhana, hanya tentang satu
organisasi, satu kepanitiaan, ng-eskrim bareng, makan soto bareng, makan mie
ayam bareng..sederhana, berulang…
Ay…
Adakah kenangan yang ingin kau
ulang???
Aku tidak, aku hanya ingin
bertemu dengan mu, mendengar cerita, tawa dan tangis mu.
Dari semua sahabat ku, hanya kau
yang paling sering menangis, hati mu sangat lembut, rapuh sekaligus tegar,
Ay…
Aku bersyukur bertemu dengan
orang yang tulus dan jujur seperti diri mu, meski sering kali kejujuran mu
menyakitkan, bahkan pernah aku begitu marah, menghapus nomor mu, meng- unfriend
fb mu, mengganti nomor agar kau tak bisa menghubungiku,
Tapi kau selalu berhasil
mendapati ku, berkompromi dan menggenggam hati ku lagi..
Ay…
Hidupmu adalah pemberontakan,
bahkan hingga hari ini, hingga kau memilih jalan dakwah ini.
Kadang kita tak se-ide, tapi kau
juaranya mengalah, kadang ada teman – teman yang tak menyukai mu, tapi kau abaikan,
mereka hanya melihat mu saat ini, tapi aku melihat masa depan..
Bagi mereka kau mungkin gulita,
tapi bagi ku kau pelita, bagi mereka kau mungkin batu hitam, tapi untuk ku kau
berlian, aku mengenal mu Ay, sangat mengenalmu, bahkan lebih dari dirimu
sendiri…
Ay…
Menurut mereka, kau mungkin
kekanakan, kadang aku setuju, tapi aku lebih sering melihat kebijaksaanmu ay,
mereka hanya belum mengenalmu, seandainya mereka tahu dirimu,
Ah.. Ay..
Kau sangat perhatian, seumur
hidup ku baru diri mu yang paling sering ngirim pulsa ^^, hampir setiap kali
saat ku tak balas sms mu, tak mengangkat telpon mu, andalan mu adalah mengirim
pulsa, haha.. ay, kadang aku memang tak ingin membalasnya, kadang aku sengaja
gak ngangkat telpon nya, kadang aku juga ingin menghidari mu..bukan bosan, tapi
aku takut terlalu bergantung pada mu..
Ay…
Hari – hari di 3 bulan itu,
muhassabah ku berulang, tentang bertahan atau mengalah, bertahan adalah
kekalahan yang sebenarnya kan?? Ego ku adalah iblis yang menguasai, padahal aku
menunggu – nunggu sms mu..bertanya seperti dulu “lagi ngapain, dimana, dengan
siapa???” tapi aku hanya terus menunggu, tak kuasa mengirimkan pesan yang sudah
ku ketik di layar hp, hanya ku pandangi, lalu ku hapus lagi…
Haha…Ay…
Dulu kau sering memanggil ku cinta…cantik…tapi
sejak 3 bulan kita putus silaturrahim itu, sepertinya kita tak sedekat dulu
ya??? Jangan khawatir Ay, nama ku memang maskulin, tp orang lain tak akan salah
sangka..justru aku yang salah sangka, aku akan ngarep kamu banget *loh???!!!
Ay…
Aku bohong jika bilang telah
melupakanmu saat itu,
Ada malam – malam saat aku
merindukan mu, aku selalu melihat foto mu, dulu waktu kita belum slek, aku gak
pernah lho, nyimpen foto mu di hp, tapi setelah kejadian itu aku malah
nyari…kutemukan, kadang ku jadikan background hp…
Saat itu aku berfikir
Akankah kita berjodoh???
Lalu ku rekondisi hati ku, ku
yakinkan, jika nanti kita bertemu, aku tidak akan mengenal mu, tidak akan
menyapa mu, tidak akan melirik mu..*pendendam banget ya aku??? *hahaha
Itu kemarin Ay, waktu aku masih
kesal, kau tahu, kesal ku itu sebenarnya sebentar saja, sangat sebentar, jaim-nya
yang lama ^^
Nanti Ay, meskipun engkau telah
menjadi milik seseorang, semoga kita tetap berjodoh, dan dalam pertemuan berikutnya,
kita akan bernostalgia, selalu berikan aku nasehat – nasehat mu ya..
Ay…
Selamat menikmati perjuangan
dakwah, selalu saling mendo’akan, selalu saling memaafkan, jarak ini, biarkan
menjadi pemisah raga, namun bukan pemisah jiwa,
Cinta ku selalu untuk mu Aisyah…(hahahaha)
bukan, ini kisah kita Ay, bukan Aisyah.. ^^
Masih Biru, 23 Juni 2014
*sebentar lagi Ramadhan yeyeye*
Ay, sesungguhnya aku cemburu... haha..
ReplyDelete