Samas Beach, Pasca Erupsi Merapi 2010 |
Aku, sebut saja Bundo (of course
bukan nama sebenarnya) dan Saga (nama samaran), kami bertemu di sebuah kampus,
KAMPUS UNGU, begitu biasa kami menyebutnya, karena kampus kami warnanya ungu,
jangan tanya kenapa??? Bukan aku tidak tahu, tapi sejarahnya terlalu panjang,
lebih panjang dari sejarah ku bertemu dengan Saga , makhluk ajaib dari andromeda
*buuukaaaannnnn!!!!!
Aku dan Saga pertama kali jumpa
pas pra PPM –istilah OSPEK di kampus Ungu kami, kepanjangannya Penggalian
Potensi Mahasiswa- saat itu sudah selesai pengarahan dan pengumuman untuk PPM
besok, semua orang sibuk berbalik dari barisan, ada yang langsung ingin pulang,
ada yang mau makan siang, nongkrong, belanja, kenalan, ngobrol dan aku karena
belum punya teman maka hanya memilih jalan – jalan saja melihat sekitar kampus,
disanalah aku bertemu dengannya, tepat di depan ruang MAPALA kampus kami yang
ketika itu tengah disulap menjadi kaki lima dadakan untuk menjual perlengkapan
PPM besok,
“Assalamu’alaikum, hai Mbak, nama
ku Fajar (ups kesebut :D), nama Mbak siapa???” kaget juga aku disamperin
makhluk berjilbab, cantik dan imut
*pastinya masih lebih imut aku dunk ya…* sambil mengulurkan tangannya
ngajak kenalan
“’alaikumussalam, saya Ade”
jawabku singkat dan kami bersalaman
“Oooo…Mbak Ade dari mana?”
“Medan, Mbak Fajar???” *dan kami
saling mbak2an
“Jakarta, bla…bla..bla…” ,
begitulah obrolan kami terus
berlanjut tapi aku lupa, waktu dia bilang Jakarta, aku dalam hati bilang apa
ya???
Apakah: “oohhh anak
Jakarta..” ATAU “yey, anak Jakarta”,
Sebab entah kenapa aku selalu
senang dapat teman orang Jakarta, mungkin karena menurutku mereka pandai
bergaul dan berpengetahuan luas kali yak.. ^^
Tiga hari PPM berlalu, aku gak
pernah lagi ketemu dengan Saga (Fajar), tapi aku masih selalu ingat dan ingin
bertemu lagi dengannya.
Sampai tiba masa perkuliahan yang
pertama, pemrograman C++, banyak sekali tugas dan aku harus mencari referensi
di perpus, jadilah aku dan ke empat teman baru ku masuk ke perpus, mencari buku
– buku yang kami perlukan untuk tugas, disana aku melihatnya dan entah kenapa
takdir begitu indah, begitu aku melihatnya dia pun melihat ku, kami bertatapan,
tersenyum dan dia langsung menghampiriku, *hoi! India bangetz….. :p
“Hai, Mbak Adeeee!!” sapanya
dengan semangat *mungkin dia lupa kalo ini perpus :D
“Hai , Fajaaaarrrr!!” tak kalah
semangat *dan ternyata aku juga lupa ini lagi di perpus ^^
“Tugas Mbak???”
“Iya *nyengir* oh ya, kenalin Jar
ini temen ku, Evi (aka.Evi_Chung), Anik (aka.Richie), Ismi (aka.Ishami) dan
Pipit(aka.Eyank)” ku arahkan mereka untuk kenalan.
“bla…bla…bla…” lagi dan akhirnya
kami berpisah dengan hasil: buku yang sudah ku amankan akhirnya di ambil Saga,
karena memang mereka lebih dulu masuk kelas pemrograman dari pada kami, lusa
akan dikembalikannya, okelah…aku cari buku lain…
(percakapan kami kali ini ada
yang menyadapnya, aku tahu dari sumber yang bisa dipercaya, tapi nasib penyadap
itu terlalu baik, karena suatu hari dalam perjalanan persahabatan kami, dia
malah menjadi salah satu sahabat kami juga, Who’s that??? *nantikan di kisah
berikutnya!!!)
Seiring waktu berlalu, kian hari
kami kian dekat, Aku, Saga, Evi_chung, Eyank, Ishami, Richie, Riris, kami
sering bertemu di perpus, di mesjid kampus, atau di ding
dong tempat favoritnya Richie dan
Saga.
Oh ya, satu hal yang luput dari
perhatian ku, entah kenapa Saga dan Richie makin dekat aja makin hari, mungkin
karena mereka selalu rebutan tentang siapa yang lebih berhak menjadi adiknya
Sinichi, siapa yang namanya lebih cocok disematkan marga Kudou, siapa yang
lebih mirip Ran (^_^) mereka memang memiliki kegilaan yang sama tentang anime
dan Jepang 2an *hahahay..and pastinya mereka berdua gak mau di mirip2in sama
Ran
Juga perkiraan ku di awal, bahwa
anak Jakarta itu pintar bergaul dan juga berwawasan sepertinya tidak salah,
meskipun Saga terpisah jauh dari kami sebab harus berada di kelas D,dan kami
dibaiat untuk menghuni kelas A dan B tapi kami semua tahu dia memang anak yang
cerdas.
Dan semuanya berjalan indah,
persahabatan kami, kuliah kami…hanya ada hal yang mengganjal dalam hatiku,
kenapa orang secerdas Saga bisa punya permainan “Happy Ice Cream” dan masih
memainkannya dengan Richie padahal mereka udah mahasiswa lho, MAHASISWA!!!
Bukan SD!!!!
Ding dong
adalah Seperangkat computer yang di buat persis seperti ding dong *game arcade itu loh* dan memiliki akses internet gratis,
biasanya dipakai untuk buka web site kampus, untuk liat jadwal kuliah atau
nilai dll info tentang perkuliahan, tapi ditangan Saga dan Richie si ding dong akan
dipakai untuk main game Ninja yang gak ada adegan berantemnya tapi bisa tiba –
tiba anak mudanya sekarat, kehabisan darah, atau apalah…(dan makin hari aku
tahu yang suka nge game di ding dong bukan hanya mereka, hahahay)
Kamar Biru, 17 November 2013
hahay..
ReplyDeletehahahaha.... mbund masih ingat aja happy ice cream...
ReplyDelete:))
habis yang bisa nyambung diajak ngobrol tentang kartun cuma richie... :D *gubrak*