Tumbuhan bernama ilmiah Vigna Sinensis ini dinobatkan sebagai
makanan favoritku kala di “Penjara Suci” dulu, aku memang suka kacang panjang,
tapi juga ya gak se ekstrem yang teman – teman bilang ^^
Pada dasarnya aku hampir suka
semua jenis sayur dan buah, kalau ada yang tidak ku makan, itu bukan karena
tidak suka, tapi lebih kepada karena aku alergi atau trauma *lebay dew…. ^.^
Namun dulu semasa kami masih
menjadi penghuni “Penjara Suci”, entah mengapa “Wak Dapur” hobi banget masak
sayur kacang panjang dan jarang sekali masak sayuran jenis lain, paling ada
labu dan tumis buncis wortel…oh…kadang kala ada juga rebus daun singkong atau
bayam…
Oleh sebab itu, aku yang pencinta
sayur ini otomatis kalau ngambil sayur selalu banyak – banyak *kalau sedang
piket*, mungkin karena tidak semua teman menyukai kacang panjang, jadilah
piring ku yang penuh kacang panjang selalu menjadi pusat perhatian
Kalau jenis sayuran yang lain
memang penggemarnya cukup banyak, tapi si Vigna
Sinensis ini sering kali tersisihkan, bahkan terkadang terpinggirkan
hahaha…benar – benar berada di pinggir piring, sebab gak mau dimakan,
Masa kami di asrama dulu memang
persoalan makan ini hampir tidak menjadi kesadaran, namun paksaan, semua harus
makan bersama – sama dengan nasi dan lauk pauk yang sudah di jatah banyaknya
oleh teman yang piket, tak ada makanan yang boleh terbuang, maka terkadang si
kacang panjang pun berpindah tempat, dari piring ke piring sampai menggunung di
piring ku, kalau begitu kisahnya masih boleh saja, membuang makanan adalah hal
yang terlarang, bisa masuk catatan buku hitam, tapi apabila ada teman yang
sukarela menghabiskan sebagian nasi atau lauk pauk kita maka catatan kejahatan
kita tidak akan di tambahkan ke buku hitam.
Sampai hari ini…yang teman – teman
ingat tentang ku masih saja “kacang panjang” dan “ransel yang kebesaran” (-_-)!
Anyway, aku kangen kacang panjang “Wak Dapur” dan masa – masa kita
saling sharing nasi dan lauk pauk *hahahaha…apaan??!!!
No comments:
Post a Comment