dapat dari http://tyaatha.wordpress.com/2012/01/25/ |
Maafkan ibu nak..
Seminggu yg lalu engkau minta ktemu dg ibu dan sudah didpn rumah ibu ..tp krn ibu mau pergi roni tdk jd masuk..Allohu Akbar..ternyata itu pertemuan terakhir dgnmu..maafkan ibu tdk bisa ngasi nasehat terakhir seperti permintaanmu..
Semoga Allah ampuni dosa2 mu nak..dan ditemptkan di syurgaNya..ibu kehilanganmu nak..."
(Status FB Bu Arya, 6 September 2014)
Tercatat 3 tahun aku menghabiskan
waktu di Nurul Ilmi, menimba ilmu, menempa diri, mengumpulkan pengalaman, bukan
sendiri, beramai – ramai bersama teman – teman seperjuangan
Suka duka, lelah bahagia, satu
atap, satu lingkungan, menjadikan kami begitu dekat layaknya keluarga, tak ada
jaim – jaim-an di Nurul Ilmi, semua tahu siapa kamu, bagaimana tidak, sebab
kebersamaan ini di rajut bersama jam dan hari hingga berbilang tahun…
Sewaktu masih di Nurul ‘Ilmi aku tidak
mengingat kita pernah saling sapa apalagi berbicara…dan bagi ku juga itu tidak
penting, karena memang tidak ada keperluan…aku hanya mengenalmu dari suaramu
yang indah, ketika bernansyid, ketika menjadi imam sholat, ketika azan, hanya
itu..dan aku bangga di almamater ku ada orang yang berbakat seperti mu, aku
percaya suatu hari nanti kau akan mengharumkan nama almamater kita dengan
bakatmu
Obrolan justru dimulai setelah
kita sama – sama kuliah, itu pun sebuah obrolan singkat, padat, tapi justru
dari sana aku mengenal sosok mu yang selalu banyak dibanggakan teman – teman mu
juga kakak dan adik kelas yang lebih mengenal mu, dirimu memang seseorang yang
penuh sopan santun…benar – benar seorang adik yang baik budi…
Kau menyapaku setelah membaca
puisi yang ku posting di fb, kau tanyakan apakah boleh membuatnya menjadi
sebuah lagu, tentu saja boleh Ron, tentu saja boleh…pasti lagu itu sangat indah
bila kau nyanyikan, kau berjanji akan memberikan rekamannya jika sudah selesai
di aransemen…aku berdo’a dalam hati, semoga kesenian Islam di Indonesia semakin
maju dengan adanya dirimu, kreatifitasmu tak pernah ku ragukan… walau jujur aku
kaget ketika kau memutuskan pulang kampung setelah menyelesaikan S1 mu, sebab
terpikir oleh ku, dirimu akan memulai segalanya dari Kota Bandung, memulai
karir, memulai bernasyid (sebagai profesi), mengingat begitu banyak kelompok –
kelompok nasyid kreatif dan sukses dari Bandung, dan kau pernah bercerita akan
memanfaatkan hal itu…
Obrolan kita pernah terputus lama
setelah aku menghapus akun fb-ku yang
lama, lalu muncul dengan nama baru dan tak ku sangka kau masih saja mengenaliku,
kau menanyakan apa sebab aku mengganti akun, alasan ku karena ada saja orang
yang iseng menggangggu, , lalu kau menanggapi dengan sangat santun, dengan
nasehat yang bijak tanpa ku merasa digurui..
Ron…kita tak pernah bertemu
berbilang hampir 9 tahun lamanya setelah aku lulus dari Nurul ‘Ilmi, namun
ikatan persaudaraan di antara kita, diantara kita semua…ALKAMIL…selalu terpaut
erat, kepergian mu menjadi berita yang sangat mengejutkan, tak ada yang
percaya, semua sibuk mengklarifikasi, begitu pun aku, yang mengetahui berita
itu dari status FB guru kita Ibu Ariyani, aku berharap itu Roni Pardomuan yang
lain, bukan dirimu…tapi harapan ku pupus..air mata jatuh tak terbendung…aku
kehilangan salah satu sahabat terbaik, adik terbaik, kami kehilangan mu…
Kau mendahului kami dengan meninggalkan
duka yang amat dalam dek, kebaikan dan kesantunan mu di kenang banyak sahabat
dan guru, semoga Allah menempatkan mu di tempat terbaik Adinda…Ya Allah
terimalah do’a kami yang menjadi saksi akan kebaikan dirinya…semoga Allah
berkenan mengumpulkan kita Jannah-NYa kelak…Aamiin…
:(
ReplyDelete